Pada artikel pertama dalam blog saya ini saya akan mulai mengupas sedikit tentang candi-candi dan situs-situs purbakala yang banyak sekali berada di wilayah Jateng dan DIY. Penjelajahan banyak saya lakukan di wilayah kab.sleman, kab.klaten, kab.magelang, sebab didaerah tersebut sangat banyak diketemukan situs-situs purbakala yang sangat disayangkan sekali keadaannya memprihatinkan.Tidak semua pencarian situs-situs purbakala ini membuahkan hasil, kadang rasa kecewa yang sering saya dapatkan. Saya bukan arkeolog atau mahasiswa arkeologi, tetapi hanya pecinta candi semata dan pengagum sejarah.
Candi ataupun situs yang saya datangi sebagian besar saya dapatkan datanya dari data benda cagar budaya dari Dinas Purbakala, cerita dari teman atau artikel dari internet. Tetapi tidak semua situs dapat saya temukan, artinya situs-situs purbakala sudah banyak yang hilang, rusak, dicuri atau sudah diamankan / dipindahkan oleh Pihak Purbakala.
Dalam artikel ini saya akan menceritakan mengenai candi keblak (tepatnya saya sebut artefak candi keblak).
Lokasi :
Situs ini dulunya adalah candi Hindu dan sekarang hanya tinggal artefak-artefak yang tersebar di pekarangan rumah penduduk. Tidak ada catatan sejarah mengenai candi ini kapan dibuat ataupun mengapa candi ini bisa tinggal arfetak-arfetak seperti ini.
Apa yg tersisa di situs ini adalah batu-batu candi yg berserakan dihalaman rumah, dikebun, di kandang ayam dan satu2nya peninggalan yg masih baik kondisinya adalah lapik arca yg berukuran cukup besar dan berada di belakang rumah penduduk. Lapik arca tersebut sebenarnya akan dipindahkan oleh dinas purbakala ke prambanan, tetapi meskipun sudah diusahakan dengan berbagai cara lapik arca tersebut tidak bisa dipindahkan. Untuk batu-batu penyusun candi sudah banyak sekali yang hilang, jadi mustahil untuk merekonstruksi ulang artefak candi keblak ini.
Tidak jauh dari situs ini terdapat
reruntuhan yg kondisinya sama yaitu Situs Marangan, Situs Singo Barong ( Candi Bubrah) dan Situs Tinjon. Situs candi keblak sampai saat ini tetap dibiarkan berserakan dan entah sampai kapan akan tetap seperti ini.
Candi ataupun situs yang saya datangi sebagian besar saya dapatkan datanya dari data benda cagar budaya dari Dinas Purbakala, cerita dari teman atau artikel dari internet. Tetapi tidak semua situs dapat saya temukan, artinya situs-situs purbakala sudah banyak yang hilang, rusak, dicuri atau sudah diamankan / dipindahkan oleh Pihak Purbakala.
Dalam artikel ini saya akan menceritakan mengenai candi keblak (tepatnya saya sebut artefak candi keblak).
Lokasi :
Situs
candi ini berada di Dsn.Candi Keblak, Ds,Madurejo, Kec.Prambanan, Kab.Sleman - Yogyakarta.
Tepatnya berada di akses jalan utama menuju candi ijo.
Rute :
- Dari Yogyakarta tepatnya sebelum candi prambanan ada pertigaan lampu merah ke arah piyungan dan ratu boko (Jl.Prambanan - Piyungan ).
- Belok ke jalan tersebut dan ikuti terus sampai anda melihat papan petunjuk Candi ijo disebelah kiri jalan.
- Belok kiri sesuai papan petunjuk tersebut dan kurang lebih 50 m anda akan menjumpai perempatan.
- Diperempatan tersebut belok kiri dan anda sudah sampai di Desa Candi Keblak.
- Artefak candi keblak berada dihalaman rumah warga yg berada sekitar 3 meter dari perempatan tersebut.
Situs ini dulunya adalah candi Hindu dan sekarang hanya tinggal artefak-artefak yang tersebar di pekarangan rumah penduduk. Tidak ada catatan sejarah mengenai candi ini kapan dibuat ataupun mengapa candi ini bisa tinggal arfetak-arfetak seperti ini.
Apa yg tersisa di situs ini adalah batu-batu candi yg berserakan dihalaman rumah, dikebun, di kandang ayam dan satu2nya peninggalan yg masih baik kondisinya adalah lapik arca yg berukuran cukup besar dan berada di belakang rumah penduduk. Lapik arca tersebut sebenarnya akan dipindahkan oleh dinas purbakala ke prambanan, tetapi meskipun sudah diusahakan dengan berbagai cara lapik arca tersebut tidak bisa dipindahkan. Untuk batu-batu penyusun candi sudah banyak sekali yang hilang, jadi mustahil untuk merekonstruksi ulang artefak candi keblak ini.
Batu2 penyusun candi keblak yg berserakan dihalaman rumah warga |
Lapik ini pernah akan dipindah ke prambanan tetapi tidak bisa |
Sebuah lapik arca yg berada dibelakang rumah |
Ornamen pada arca ini masih bagus dan utuh |
Mas, kalau bisa dikasih sejarahnya dan rute jalan yang alebih lengkap,
ReplyDeleteThanx
Trims atas masukannya, rute sudah saya tuliskan. tapi mengenai sejarah candi ini tidak diketahui dengan pasti karena hanya tinggal arfetak-arfetak saja.
ReplyDeleteOh ini lokasinya di deket candi ijo tho mas...
ReplyDeleteSaya pernah kesana tapi gak tahu kalau ada candi ini....
Betul lokasi reruntuhan candi ini ada di akses jalan ke candi ijo. Tepatnya dari jl.piyungan hanya sekitar 20 m.
ReplyDeletekok gag ke urus pak?
DeleteSitus ini sudah hancur dan berserakan, banyak batu-batu yang sudah hilang jadi dibiarkan begitu saja dan tidak terurus oleh pihak purbakala.
ReplyDelete