Saturday, July 3, 2010

Arca Ganesha Dawangsari

Lokasi :
Situs arca Ganesha merupakan salah satu peninggalan hindhu yang berada tepatnya di Dsn.Dawangsari, Ds.Sumberwatu, Kec.Prambanan, Kab.Sleman - Yogyakarta.

Detail arca yg jelas menunjukkan ini adalah Ganesha
Lokasi arca ditengah rimbunnya ladang dan pepohonan
Ukuran arca ini sangat besar tetapi kondisinya sudah rusak

Sejarah :
Arca ini berada tersembunyi diantara rimbunnya pepohonan serta berada diantara kebun pertanian milik warga. Lokasinya yang tersembunyi membuat tidak mudah untuk menemukan keberadaan situs ini, bahkan banyak warga sekitar yang juga tidak paham dengan keberadaan situs ini. Arca ganesha ini memang sudah tidak utuh lagi, hanya bagian kaki dan perut serta sedikit belalai yang masih terlihat. Untuk bagian kepala sudah tidak ada, kemungkinan rusak dimakan waktu.

Thursday, May 13, 2010

Situs Kunden

Lokasi :
Dsn.Kunden, Ds.Sumberejo, Kec.Klaten Selatan, Klaten

Papan petunjuk Situs Kunden di tepi Jl.Jogja - Solo
Lokasi petirtaan kunden ditepi sawah dan sungai


Struktur batu berbentuk huruf U
Bagian tengah petirtaan yg masih diberi sesaji

Sejarah :
Candi ini pertama kali ditemukan oleh Jarot Wibowo alias Bowo saat mencari garangan (nama hewan liar) di sawah.  Dia segera memberitahu temannya dan sepakat melakukan penggalian esok harinya. Rabu penggalian sudah dimulai dan nampak bangunan candi berwujud leter L, membujur ke utara 4 meter dan ke barat 1 meter. Menurut Bowo tiga hari sebelum ditemukannya candi itu, dia selalu merasa ingin ke tempat itu. Bowo tidak tahu alasannya, seolah-olah ada magnet yang menariknya.
Bila mengacu pada candi-candi lain yang ditemukan di Klaten, diperkirakan bangunan itu peninggalan dari abad 8 sampai 9. Untuk memperkirakan usia peninggalan bersejarah perlu dicermati beberapa hal pokok. Pertama bila ada prasasti yang ditemukan di candi kemungkinan memuat angka yang menunjukkan tahun pembuatan. Bila tidak, ahli arkeologi bisa mengenali dengan ciri-ciri huruf-hurufnya.




Situs Sumur Songo

Perjalanan menjelajahi situs purbakala di kabupaten boyolali memiliki pengalaman yang sangat berkesan dari penjelajahan di daerah lain. Suasana alam yang sejuk, udara segar dan nuansa mistis lebih terasa disini. Situs yang saya jelajahi kali ini adalah berupa sumur kuno yang berjumlah sembilan (dalam bahasa jawa sembilan adalah songo). Sumur tersebut merupakan peninggalan dari jaman Hindhu dan sebagian masih digunkan oleh warga sekitar sampai sekarang. Yang unik dari sumur songo adalah sumur 1 - 5 masih berupa batu andesit, sedang sumur 6 - 8 sudah disemen dan diberi nama beberapa dari Wali Songo penyebar agama Islam.

Lokasi :
Situs sumur kuno ini berada di Ds.Candi Kidul, Kec.Cepogo, Kab.Boyolali.


Papan nama situs sumur songo
Lokasi situs berada diladang dan hutan yg ditumbuhi pohon2 besar


Sejarah :
Sumur songo merupakan peninggalan purbakala berupa 9 buah sumur kuno. Sumur ini terbuat dari tatanan batu2 andesit dengan ukuran bujur sangkar berukuran sekitar 1 x 1 m dengan kedalaman antara 3 sampai 4 m. Sumur2 ini letaknya berjarak cukup jauh satu sama lain dan tersebar di beberapa lokasi.

Sumur 1
Sumur pertama berada paling dekat dan paling mudah dijangkau. Di sumur ini berada terdapat  sebuah makam kuno yg dikeramatkan oleh penduduk sekitar yaitu Makam Kyai Modjo. Batu2 penyusun sumur ini sudah agak berantakan dan sumur berbentuk bujur sangkar dengan kedalaman sekitar 2 m.
Sumur 2
Sumur kedua berjarak sekitar 3 m dari sumur pertama. Kondisi sumur kedua juga sudah berantakan dengan bentuk bujur sangkar dari tatanan batu2 andesit. Kedalaman sumur ini sekitar 2 m.

Sumur 3
Sumur ketiga berjarak cukup jauh dari sumur 1 dan 2 yaitu sekitar 50 m. Keadaan sumur ketiga masih cukup baik dengan bentuk bujur sangkar yg terbuat dari batu andesit. Sumur ketiga memiliki kedalaman yg cukup dalam dibandingkan sumur 1 dan 2 yaitu sekitar 4 m.


Sumur 4
Sumur keempat hanya berjarak sekitar 2 m dari sumur ketiga, sumur ini lebih kecil dengan ukurannya dibandingkan sumur 1 s/d sumur 3. Dengan bentuk bujur sangkar dari tatanan batu andesit dengan kedalaman sekitar 3 m.


Sumur 5
Sumur 5 berjarak sangat jauh dari sumur 1 s/d 4 yaitu berada di sebuah hutan diseberang sungai . Lokasi sumur 5 berada dibawah sebuah pohon besar dan suasana sekitar yang gelap karena rimbunnya pepohonan besar yg menaungi. Sumur ini juga berbentuk bujur sangkar dari tatanan batu andesit. Kedalaman sumur sekitar 4 m dan penduduk sekitar memanfaatkan sumur ini untuk diambil airnya.


Sumur 6
Sumur 6 berada sekitar 10 m dari sumur 4 dan untuk menuju sumur ini harus melewati rimbunnya hutan dan menyeberang sungi kecil. Sumur 6 kondisinya masih baik tetapi sudah disemen, pada bagian tengah dari badan sumur terlihat susunan batu-batu andesit. Kedalaman sumur ini sekitar 4 m.

Sumur 7
Sumur 7 berada sekitar 15 m dari sumur 6. Kondisi sumur ini tidak jauh berbeda dengan sumur modern dikarenakan sudah disemen dan tidak nampak bentuk aslinya. Tetapi kalau anda menengok ke dalam sumur masih terlihat susunan batu2 andesit didasar badan sumur. Sumur ini diberi nama salah seorang dari wali Songo.


Sumur 8
 Sumur 8 berada sekitar 6 m dari sumur 7. Kondisi sumur juga sudah disemen dan tidak nampak bentuk aslinya.Tetapi kalau anda menengok ke dalam sumur masih terlihat susunan batu2 andesit didasar badan sumur. Sumur ini juga diberi nama salah seorang dari wali Songo.

Penjelajahan saya di situs sumur songo belum usai, dikarenakan baru 8 buah sumur saja yg berhasil saya temukan. Menurut penduduk sekitar sumur  9 berada cukup jauh dari ke 8 sumur ini yaitu di desa candirejo. Mungkin lain waktu akan saya cari keberadaaannya.

Situs Sumur Pitu

Lokasi :
Ds.Cabean Kunthi, Kec.Cepogo, Kab.Boyolali
Sejarah :
Kecamatan cepogo yg berada di lereng gunung merbabu tepatnya di kabupaten boyolali memiliki beberapa situs peninggalan klasik. Salah satu diantaranya adalah situs sumur pitu ini. Situs ini merupakan petirtaan atau pemandian kuno yg terdiri dari 7 (dalam bahasa jawa disebut pitu) buah sumur.
Sumur ini terbagi dalam 2 lokasi yg dipisahkan oleh jalan desa. Lokasi sumur pitu adalah sebuah hutan yg ditumbuhi oleh pepohonan besar seperti beringin, sehingga suasana sangat asri tapi terkesan singup dan seram.
Di lokasi pertama terdapat sekitar 3 buah sumuryg berjarak berdekatan. Sumur pertama berada dibawah sebuah pohon dan sumur kedua berada tidak jauh dari sumur pertama. Sumur ketiga berbentuk persegi panjang dan terbuat dari tatanan batu2 andesit dengan bentuk seperti situs petirtaan pada umumnya.

Sumur 1
Sumur 2
Sumur 3

Dilokasi kedua yg berada diseberang lokasi pertama banyak terdapat sumur2 yg sudah beralih fungsi menjadi sumur warga dan dimodernisasi dengan dipasang pompa air yg menyala setiap saat. Tetapi masih ada beberapa sumur yg masih terlihat. Ada 2 buah petirtaan yg memiliki bentuk utuh dari susunan batu2 andesit. Disumur ini masih terlihat relief dan ornamen ukiran yg sangat bagus. Lokasi kedua petirtaan ini berada dibawah pohon beringin dan beberapa pohon besar lain sehingga keadaan sangat sejuk.


Sumur 6
Relief yg berada di petirtaan 6 dan 7
Sumur 7

Sunday, March 21, 2010

Situs Mantingan

Lokasi :
Situs purbakala ini berada diatas bukit di Ds.Mantingan, Kec.Salam, Kab.Magelang.
  
Lapik arca yg berada diatas bukit singo barong di ds.mantingan
Selain lapik arca terdapat beberapa umpak yg berserakan
Lapik arca ini tidak memiliki ornamen atau relief
Umpak
Jalan menuju situs mantingan


Sejarah : 
Situs mantingan pada awalnya tidak pernah saya ketahui, tetapi dari keterangan pada saat penemuan candi losari, pihak BP3 menyimpulkan bahwa candi losari masih satu ikatan dengan candi gunung wukir dan situs mantingan. Saya coba mencari letak dari situs mantingan ini lewat referensi internet tetapi tidak ada hasilnya.
Pada saat kunjungan saya ke candi gunung wukir saya mendapat keterangan bahwa situs mantingan memang ada dan berada di desa mantingan yg lokasinya tidak jauh dari desa canggal.
Di desa mantingan tidak banyak yg tahu mengenai keberadaan situs ini, setelah bertanya kesana kemari warga sekitar hanya tahu bahwa dulu terdapat arca, hiasan kala dan beberapa ornamen di desa mantingan. Pernah juga ditemukan 3 buah makara yg sekarang sudah diamankan pihak BP3. Mengenai keberadaan arca, kala dan ornamen lainnya sudah tidak diketahui dikarenakan lokasi benda2 ini sudah dibangun menjadi rumah warga.
Tetapi dari penuturan warga yg saya temui juga disebutkan bahwa masih ada sisa peninggalan purbakala yg berada di sebuah bukit dekat desa yg disebut warga bukit singo barong. Tidak diketahui kenapa diberi nama singo barong, mungkin dahulu pernah ada hiasan kala yg ditemukan disini. Segera saya kunjungi bukit tersebut dan ternyata saya jumpai sebuah lapik arca yg cukup besar dan beberapa umpak batu yang tersebar dibawah rimbunnya pohon bambu. Selain itu juga ada sebuah fragmen arca nandi yg sudah aus dan dipenuhi lumut sehingga sulit dikenali lagi.

Situs Krajan

Lokasi :
Situs purbakala ini berada di Dsn.Krajan, Ds.Candirejo, Kec.Ungaran Barat, Kab.Semarang.

Yoni kecil dan batu candi
Arca nandi
Batu2 candi yg berserakan
Batu2 candi yg berserakan di rerumputan

Sejarah :
Situs ini menurut penduduk dulu adalah sebuah candi yg cukup besar yg bernama Candi Krajan. Tetapi candi ini belum digali dan hanya diselamatkan arca2nya saja. Candi tsb sekarang sudah tertimbun tanah kembali. Yang tersisa saat ini adalah sebuah yoni kecil, arca nandi tanpa kepala dan beberapa batu candi serta puncak ratna yg berada di sebelah reservoir PDAM di ds.krajan.

Situs Slumprit

Lokasi :
Di kabupaten semarang tepatnya di Kp.Paren, Kel.Sidomulyo, Kec.Ungaran Timur, Kab.Semarang.
 
Ukiran naga di yoni ini masih terlihat
Kondisi yoni ini terguling dan terpendam separuh
Tidak banyak ornamen pada yoni ini
Yoni ini kadang masih dipakai untuk ritual

Sejarah :
Situs ini dulunya berserakan di sepanjang jalan S.Parman sampai dengan bukit sikere. Arfetak yg ada dulu adalah lapik arca dan batu2 candi serta sebuah yoni yg terguling di belakang rumah penduduk.
Saat ini situs ini sudah tidak terawat, batu2 di sepanjang Jl.S.Parman sudah hilang diambil warga untuk pondasi rumah serta hilang dicuri. Batu2 yg di dekat bukit sikere sudah dibuang di laut saat diadakan pembangunan pabrik limun. Satu2nya yg tersisa hanyalah yoni ini, ukuran yoni cukup besar dan dipastikan candi yg dulu ada juga berukuran cukup besar.
Daari keterangan warga candi ini dulu bernama Candi slumprit dan merupakan peninggalan kerajaan Kalingga.