Wednesday, July 21, 2010

Candi Samberan

Lokasi :
Dsn.Samberan, Ds.Ringinanom, Kec.Tempuran, Kab.Magelang.
Sejarah :
Situs candi samberan ini ditemukan pada tahun 2004 pada saat pemilik lahan sedang menggali tanah untuk membuat batu bata. Sebagian besar penduduk ds.samberan memang bekerja sebagai pembuat batu bata.
Situs ini pernah digali oleh BP3 untuk menentukan luas areal candi dan hasil penggalian tidak banyak yg ditemukan. Pondasi candi ini masih tersusun rapi dan terbuat dari batu bata yg berukuran besar.

Sisa pondasi candi samberan
Candi ini terbuat dari batu bata besar
Pondasi ini berbentuk bujur sangkar
Sebagian batu2 bata ini tersebar di sekitar candi

Tuesday, July 20, 2010

Situs Kalimalang

Lokasi :
Situs ini berada di Ds.Kalimalang, Kec.Mertoyudan, Kab.Magelang dan berada tidak jauh dari Situs Dampit sekitar 3 km.

Batu bata berukuran besar yg banyak berserakan di desa kalimalang
Sejarah :
Situs ini ditemukan secara tidak sengaja pada saat pemilik lahan melakukan penggalian untuk membuat pondasi rumah sekitar tahun 90an. Dari penggalian ditemukan struktur candi yg terbuat dari batu bata (banon) yg berukuran besar dan sebuah Yoni. Dari penemuan yoni tersebut dapat diketahui bahwa situs ini merupakan candi Hindhu.

Dibelakang rumah inilah ditemukan yoni dan batu2 candi, sebagian dijadikan pondasi rumah
Batu bata yg berada di belakang rumah
Batu bata yg berada di belakang rumah
Batu bata yg berserakan di halaman rumah warga
Saat ini yoni tersebut sudah dipindahkan ke Borobudur dan batu bata penyusun candi ini juga sudah banyak yg hilang. Sebagian masih berada di lokasi penemuan dan ditata dibelakang rumah, ada yg berserakan di rumah warga dan ada juga yg berada di selokan.

Batu bata yg berada di belakang rumah

Situs Dampit

Lokasi :
Situs dampit berada di Ds.Dampit, Kec.Mertoyudan, Kab.Magelang, tepatnya ditengah-tengah ladang tebu.

Gundukan tanah yg merupakan sebuah candi
Sejarah :
Lokasi situs ini berada tepat di seberang Perum Bumi Prayudan dan berjarak sekitar 2 km dari jalan raya Jogja-Magelang. Mungkin dulu situs ini ditemukan pada saat penggalian untuk penanaman tebu.

Situs ini berada ditengah-tengah ladang tebu
Bentuk candi belum diketahui secara pasti dikarenakan masih tertimbun tanah dan tidak ada pihak yg berani meneruskan  menggali ataupun memindahkan situs ini. Menurut warga sekitar situs ini berupa candi banon terbukti dengan ditemukannya struktur pondasi candi dan reruntuhan candi dari batu bata yg berukuran besar. Saat ini struktur candi tersebut tertimbun tanah dan hanya terlihat gundukan tanah yg ditanami pisang dan ketela oleh warga sekitar.

Situs ini belum digali dan masih berupa gundukan tanah
Dibawah rimbunnya rumput ini terpendam batu2 candi
Situs ini hanya dapat dilihat apabila tebu sudah dipanen dikarenakan jika tebu sudah tumbuh maka situs ini akan tertutup rimbunnya tanaman tebu. Sebuah yoni pernah ditemukan di situs ini dan sekarang sudah dipindahkan ke museum di Borobudur.

Situs Bowongan

Lokasi :
Situs bowongan merupakan salah satu dari peninggalan candi Hindhu yg berada di Ds.Bowongan, Kel.Ringinanom, Kec.Tempuran, Kab.Magelang. 

Dikebun ini dulu banyak ditemukan batu bata besar dan diyakini lokasi candi

Sejarah :
Ada beberapa situs yang tersebar di beberapa desa dan situs purbakala yg ditemukan diwilayah ini sebagian besar terbuat dari batu bata (banon) yg berukuran lebih besar daripada bata jaman sekarang. 
Situs bowongan tidak menyisakan pondasi candi seperti Situs Samberan dikarenakan sejak diketemukan pada jaman Belanda dulu batu bata dari situs ini diambil warga untuk pondasi rumah. Hanya tersisa sedikit yg berserakan dirumah warga. Situs Bowongan juga menyisakan sebuah arca dan 3 buah yoni. Arca tersebut berbentuk orang yg sedang duduk bersila dengan kondisi yg masih utuh. Arca tersebut sudah diamankan di Balai Konservasi Borobudur. Dari 3 buah yoni yg ditemukan hanya tersisa 1 yg masih berada di lokasi.Yoni yg lainnya ada yg sudah dibawa ke Borobudur dan 1 yg lainnya hilang dicuri.

Satu2nya yoni yg tersisa di ds.bowongan

Wednesday, July 7, 2010

Situs Palgading

Lokasi :
Situs Palgading merupakan sebuah situs Arkeologi yang terletak di Dsn.Palgading, Kel.Sinduharjo, Kec.Ngaglik, Kab.Sleman.


Batu2 candi dan stupa yg ditemukan

Sejarah :
Situs ini berupa reruntuhan candi yang bercorak agama Budha. Hal ini berdasarkan dari temuan berupa stupa. Situs ini masih belum sepenuhnya digali dan terlihat struktur pondasi candi yang hanya terlihat separuh di lubang penggalian.

Landasan stupa yg cukup besar
Pondasi candi yg masih terpendam

Sunday, July 4, 2010

Arca Gupolo

Lokasi :
Situs arca ini berada di Ds.Sambirejo, Kec.Prambanan, Kab.Sleman - Yogyakarta dan berada di tengah hutan.

Lokasi arca gupolo ditengah hutan
Sejarah :
Situs Arca Gupolo adalah kumpulan dari 7 buah arca berciri agama Hindu yang terletak di dekat candi Ijo.
Gupolo adalah nama panggilan dari penduduk setempat terhadap patung Agastya yang ditemukan pada area situs. Walaupun bentuk arca Agastya setinggi 2 meter ini sudah tidak begitu jelas, namun senjata Trisula sebagai lambang dari dewa Siwa yang dipegangnya masih kelihatan jelas. Beberapa arca yang lain, kebanyakan adalah arca dewa Hindu dengan posisi duduk.

Arca Agastya dan arca Hindhu yg sudah aus
Arca Hindhu yg sudah aus keadaannya
Arca tanpa kepala
Arca Hindhu yg sudah aus keadaannya

Umpak batu di depan SMPN 6 Boyolali

Lokasi :
Situs yang akan saya tampilkan kali ini berupa 3 buah umpak batu yang berada di pinggir Jl.Kenanga R No.32/II Boyolali atau tepatnya berada di seberang SMPN6 Boyolali.
Sejarah :
Di daerah boyolali banyak sekali peninggalan purbakala yang tersebar di beberapa kecamatan, sebagian ada yang masih berserakan di desa2 dan bahkan banyak juga yang tidak terurus dan berada di halaman rumah atau malah berada di pinggir jalan.

2 buah umpak yg berada ditepi jalan
Umpak yg beralih fungsi menjadi alas pot
Tidak diketahui umpak 2 tersebut peninggalan dari candi apa dan kenapa ada di situ. Dilihat dari lokasi mungkin dulunya umpak ini dicuri dan diletakkan di tempat sekarang berada. Kondisi umpak masih cukup bagus, salah satu ada yang dipakai untuk alas pot.

Situs Gendelan

Lokasi : 
Situs ini berada di Dsn.Gendelan, Ds.Krinjing, Kec.Dukun, Kab.Magelang.

Batu2 candi yg hanya tinggal sebagian kecil
Diantara sela2 batu ini terdapat mata air
Struktur batu situs gendelan
Sejarah :
Situs ini berada di tempat yang oleh penduduk disebut tebing kalitengah, struktur batu ini terungkap dikarenakan tebing tersebut longsor karena hujan yang lebat dan menyingkap keberadaan batu2 ini. Warga setempat terus melakukan penggalian di lahan milik Sujito, warga setempat, yang merupakan tempat penemuan tersebut. Struktur batu yang ditemukan berbentuk seperti huruf L dan sudah banyak batu2 yang hilang. Temuan ini sudah dilaporkan kepada Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng. Bahkan, pegawai BP3 beberapa hari lalu sudah meninjau lokasi penemuan. Dari hasil penelitian BP3 struktur batu2 ini bukanlah bangunan candi melainkan sebuah petirtaan.

Arca Nandi Colomadu

Lokasi :
Jl.Adi Sumarmo, Kec.Colomadu, Kab.Karanganyar

Arca nandi yg kondisinya sudah aus
Arca ini dipagar besi dan masih sering diberi sesaji
Sejarah :
Diperempatan Colomadu - Karanganyar tepatnya diseberang POLSEK Colomadu terdapat sebuah peninggalan purbakala yaitu sebuah Arca Nandi. Arca ini keadaannya sudah aus dan diberi pagar besi berukuran 1x1 m. Tidak ada informasi dari mana arca ini berasal atau dari peninggalan candi apa, ataukah dulu arca ini dicuri dan diletakkan disini juga tidak ada orang yang tahu. Masih banyak orang yang memberikan sesaji di arca ini dan tidak ada yang berani memindahkan atau mengusik keberadaan arca ini.

Saturday, July 3, 2010

Situs Musuk

Lokasi :
Situs Musuk berada di 3 buah tempat yaitu :
  1. Dsn.Jambesari, Kec.Musuk, Kab.Boyolali
  2. Dsn.Candi, Kec.Musuk, Kab.Boyolali
  3. Jl.Pemuda, Kec.Musuk, Kab.Boyolali 
Sejarah : 
Situs musuk merupakan sisa-sisa dari peradaban Hindhu yang tersebar dibeberapa desa di kecamatan musuk, kab.boyolali. Salah satu situs berada di Ds.Jambesari yaitu berupa sebuah Yoni tanpa lingga yg berada di halaman sebuah Mushola dan rumah warga. Menurut pak salim seorang warga yang tinggal didekat situs ini menceritakan bahwa dulunya yoni ini ditemukan di belakang rumahnya dan kemudian dipindah ke depan rumah.

Yoni yg berada di dsn.jambesari
Situs yang kedua berada di Ds.Canden, di desa ini terdapat peninggalan yang sangat berharga dan mungkin dulunya di desa ini pernah terdapat sebuah candi yang besar. Saat ini yang tersisa hanya beberapa arfetak-arfetak batu candi, sebagian besar batu sudah diambil warga untuk berbagai keperluan. Selain batu2 candi dulu terdapat sebuah Arca Ganesha dan sebuah Yoni yang berukuran sangat besar, untuk alasan keamanan keduanya sekarang diamankan di Rumah Arca Kridanggo di Kota Boyolali.
    Batu candi di halaman rumah warga di ds.candi



    Batu candi yg berada dikebun di ds.candi
    Arca Ganesha dan yoni yg dulu berada di ds.candi, sekarang diamankan di Museum Kridanggo

    Situs yang ketiga berada di Jl.Pemuda tepatnya berada di belakang SMPN1 Musuk. Tepat dibelakang sekolah ini terdapat reruntuhan candi dan sebuah yoni. Belum pernah diadakan penggalian di situs ini, tetapi dari penyebaran batu dapat diketahui bahwa situs ini dulunya adalah sebuah candi yang cukup besar.

    Batu candi yg diperkirakan bagian dari pintu candi
    Yoni yg berada di belakang SMPN 1 Musuk
    Dilokasi ini banyak berserakan batu2 candi

    Situs Nambangan


    Lokasi :
    Candi Nambangan merupakan pemakaman umum yang berada di Kp.Nambangan, Kel.Rejowinangun, Kec.Magelang Tengah, Kota Magelang dan hanya berjarak sekitar 3 km dari rumah saya.

    Batu bata candi yg berserakan di makam
    Yoni yg keadaannya sudah rusak
    Papan nama Kp.Nambangan
    Batu candi yg dijadikan nisan
    Batu candi yg dijadikan nisan
    Batu candi yg dijadikan nisan
    Sejarah :
    Tidak banyak yang tahu bahkan saya sendiri bahwa di makam ini dulunya pernah terdapat sebuah candi. Berbekal dari rasa penasaran mengenai nama lokasi ini yang menyebutkan kata candi nambangan dan informasi dari BP3 mengenai keberadaan situs nambangan di rejowinangun, magelang maka penelitian pun segera saya lakukan.
    Kunjungan ke situs ini bertepatan dengan hari Kamis Wage ( malam jum'at kliwon) dimana tradisi jawa pada hari tersebut orang2 membersihkan makam keluarga ataupun kerabat. Setelah bertanya pada beberapa orang dan bertemu dengan bapak-bapak penggali kubur saya diberitahu lokasi dari situs nambangan. Situs ini sudah tidak utuh lagi atau bahkan sudah tidak terlihat berupa reruntuhan candi, hanya arfetak batu bata yang berukuran besar, batu2 andesit dan sebuah Yoni yang menunjukkan keberadaan situs ini.

    Candi Batur

    Tidak banyak orang yang tahu tentang situs2 bersejarah yang berada di daerah windusari. Mayoritas masyarakat hanya mengenal candi selogriyo saja . Ada seorang security di kantor tempatku bekerja yang tahu hobiku bercerita bahwa di windusari sebenarnya masih ada beberapa  candi lagi. Tetapi candi ini hanya tinggal reruntuhan saja, sudah banyak yang hilang, beralih fungsi dan juga ada yang berada di atas bukit. Dari keterangan tersebut saya mencoba mencari keberadaan candi tersebut dan berharap menemukan apa yang saya cari. Pencarian pertama yang saya lakukan berhasil mendapatkan keberadaan sebuah reruntuhan candi......

    Lokasi :
    Reruntuhan candi ini berada di Dsn.Ngobaran, Ds.Candisari, Kec.Windusari, Kab.Magelang.

    Tumpukan batu2 candi yg berserakan
    Jalan setapak menuju candi batur
    Makara dan lokasi pintu masuk candi sebelah utara
    Batu persegi yg mirip yoni
    Makara dan pintu masuk candi sebelah selatan
    Batu2 candi yg sebagian masih terpendam

    Sejarah :
    Reruntuhan candi ini berada diatas sebuah bukit yang berjarak sekitar 4 km dari dusun. Jalan yang tersedia menuju candi ini adalah berupa jalan setapak yang sudah di paving dan dapat juga dicapai dengan kendaraan roda 2, akan tetapi lebar jalan kurang dari 1  meter dan sangat licin apabila musim hujan. Tetapi akses jalan dan kondisinya lebih baik dibandingkan akses perjalanan ke candi selogriyo. Pemandangan disekitar candi sangat indah karena berlatar belakang gunung dan sawah milik warga. Candi ini diperkirakan adalah candi Hindhu dan masih ada kaitan dengan Candi Selogriyo yang berjarak sekitar 5 km dari candi ini.Situs ini sudah terdaftar di BP3 tetapi tidak ada petugas penjaga, papan informasi ataupun pagar pelindung. Yang nampak di candi ini adalah arfetak-arfetak candi berupa batu-batu yang berserakan, makara dan sebagian besar batu sepertinya masih terpendam.