Wednesday, October 6, 2010

Petilasan Prasasti Poh Pitu

Lokasi :
Kp.Dumpoh, Kel.Potrobangsan, Kec.Magelang Utara, Kota Magelang.
Sejarah :
Prasasti Poh terletak di kampung Dumpoh, tepatnya berada di tengah makam kampung Dumpoh yg bernama Makam Gunung Tengis dan didalam makam ini terdapat makam Eyang Kedu. 

Gerbang makam kp.dumpoh
Batu penanda petilasan Prasasti Poh Pitu
Makam eyang kedu
Isi dari prasasti ini menyebutkan tentang adanya daerah perdikan di daerah Poh daerah untuk persembahan.  
Isi Prasasti Poh antara lain (….. wanua poh muang anak wanua i rumasan, ring nyu kapua watak kiniwang….. poh 827 C) yang artinya wanua poh mempunyai anak wanua rumasan dan Nyu, semuanya termasuk lungguh anak pamgat kiniwang  artinya desa poh, dusun rumasan dan dusun nyu semuanya termasuk lungguh kinawang.  Prasasti ini juga menceritakan para tetua di desa Poh, di Rumasan,  di Nyu yang mempersembahakan pasak-pasak kepada Sri Maharaja berupa kain jenis jaro 1 yugala dan mas pageh 5 suwarna. Prasasti Poh (905 M) menyebutkan sekelompok seniman yang ikut hadir pada upacara penetapan sima di Poh mendapat pasek-pasek.  Mereka adalah pemain musik (penabuh) dan penari.

Petilasan Poh Pitu
Saat ini prasasti tersebut sudah diamankan dan sebagai tetenger (tanda) diberi sebuah batu yg bertuliskan Prasasti Poh VII Dyah Balitung 906M.

10 comments:

  1. Balitung berkaitan dgn Watu Kuro dari Begelen Purworejo, D N.

    ReplyDelete
  2. seandainya telah diyakini dan ditetapkan sebagai cagar budaya , seharusnya penulisan tetenger tidak dituliskan pada batunya ,namun lebih baik dibuatkan papan nama dan dipancangkan didekatnya . atau dibuatkan pondasi yang agak tinggi serta batu itu diletakkan diatasnya.

    ReplyDelete
  3. Betul sekali, tapi nampaknya sejarah dari poh pitu ini kurang mendapat perhatian ataupun diteliti lebih mendalam sehingga hanya dibiarkan seperti ini saja.

    ReplyDelete
  4. Baru ngerti kenapa tempat saya tinggal ini bernama dumpoh, hehe. .makash infonya

    ReplyDelete
  5. Makan enyang kedu dahulunya dijadikan tempat tirakatan, dari berbagai daerah bahkan dari luar kota, tapi sekarang gimanaya..... masih ada enggak, sudah 23 tahun ku tinggalkan kampung halamanku untuk merantau

    ReplyDelete
  6. juga baru tau nama kampung saya berawal dari prasasti ini

    ReplyDelete
  7. untuk komentar tgl 6 April 2013 tanpa nama (anonymous) kalau boleh tahu nama aslinya siapa ya? Terimakasih.

    ReplyDelete
  8. Mas tara gmana jk buat kumpulan pecinta peninggalan sejarah mungkin awalnya sedikit ndak masalah dan ke dpne bisa sling kom maupun kunjungan ke cagar budaya bersama sama

    ReplyDelete
  9. buat tambah pengetahuan baca buku Buchari...komplit prasasti smua gan...salam kenal hartanto.salatiga@gmail.com

    ReplyDelete