Situs yang saya kunjungi pada saat saya bertugas di solo tahun 2010 silam adalah sebuah peninggalan Megalitikum yang berada di sebuah areal persawahan. Cukup sulit juga menemukan keberadaan situs ini walupun sebenarnya berada di pinggir jalan dikarenakan tidak banyak warga yang tahu dan paham tentang situs ini.
Lokasi :
Dk.Ngasinan Lor, Ds.Karangbangun, Kec.Matesih, Kab.Karanganyar
Kompleks watu kandang ngasinan lor terletak pada tanah persawahan yang
airrnya mengalir sepanjang tahun. Daerah ini termasuk daerah subur dan
kesuburannya tersebut mungkin disebabkan oleh soil yang terbentuk dari
hasil erupsi gunung lawu. Selain itu air dari gunung-gunung di
sekitarnya yang mengalir sepanjang tahun menambah kesuburan daerah itu,
air tersebut mengalir melalui kali samin yang terletak di sebelah utara
ngasinan lor.
|
Lokasi watu kandang |
|
Susunan batu yang berbentuk lingkaran (watu kandang) |
|
Menhir |
|
Dolmen |
|
Kursi batu |
|
Batu-batu diantara tanaman padi |
|
Batu-batu diantara tanaman padi |
Kebudayaan Megalhitikim yang ditemukan di Watu Kandang antara lain :
- Watu kandang : susunan batu besar bebentuk persegi dan membulatWatu kandang yang ditemukan di Matesih berbentuk empat persegi panjang
dan ukuran setiap watu kandang berbeda serta jumlah dari setiap watu
kandang yang terbentuk selalu genap. Watu kandang digunakan sebagai
pemujaan untuk kesuburan dan sebagai kuburan.Menhir : tugu batu sebagai tanda peringatan nenek moyang
- Dolmen : berbentuk meja di sanggah kaki tempat meletakkan sesaji
- Lumpang batu : batu berlubang seperti tempat menumbuk padi
- Watu dakor : batu berlubang seperti alat untuk main dakon lambang kesuburan
- Kursi batu : berbentuk kursi tempat pertemuan nenek moyang
- Meja batu : untuk meletakkan sesaji berbentuk meja
- Gerabah : alat dari tanah liat terdiri dari mangkuk dan periuk
- Manik-manik : berbentuk bola heksagonal , tetragonal , berbahan batu kornelion
No comments:
Post a Comment