Kunjungan ke daerah ngadirejo untuk blusukan ke beberapa candi dan situs saya awali sekitar tahun 2009. Candi ini adalah salah satu tujuan yang menjadi target saya saat itu. Keberadaan candi ini saya ketahui dari cerita teman2 waktu jaman masih STM dulu sekitar tahun 2000. Akhirnya dengan niat dan semangat blusukan perjalanan ke ngadirejo yang cukup jauh dan ditemani hujan deras saya lakukan.
Lokasi :
Ds.Pringapus, Kec.Ngadirejo, Kab.Temanggung
|
Lokasi Candi Pringapus |
Akhirnya setelah perjalanan panjang saya sampai di ngadirejo. Dikarenakan lokasi candi serta rute saya tidak tahu sama sekali maka hal yang bisa saya lakukan adalah bertanya kepada penduduk sekitar. Untunglah seorang simbah yang saya tanya paham lokasi candi tersebut. Berbekal dari info simbah tersebut sampailah saya di Ds.Pringapus, tetapi meskipun lokasi desa sudah ketemu hampir sekitar 30 menit saya baru bisa menemukan lokasi candi. Perlu diketahui di daerah ini ada banyak sekali desa dan perempatan.
Sejarah :
Candi Pringapus pertama kali disebut Junghuhn dalam daftar reruntuhan
candi-candi Jawa, yang didasarkan pada gambar Hoepermans. Setelah itu,
gambar diperbarui oleh Brandes, Van Erp (1909) dan Knebel (1911).Candi tersebut dibangun pada tahun tahun 772 C atau 850 Masehi menurut prasasti yang ditemukan di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932. Candi ini merupakan Replika Mahameru,
nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hal ini terbukti dengan
adanya adanya hiasan Antefiq dan Relief Hapsara-hapsari yang
menggambarkan makhluk setengah dewa. Candi Pringapus bersifat Hindu
Sekte Siwaistis. Didalam candi ini dapat kita jumpai arca nandi (wahana Dewa Syiwa) yang masih bagus kondisinya.
|
Saya di Candi Pringapus |
|
Pintu masuk candi |
|
Arca nandi di dalam bilik candi |
|
Ornamen pada badan candi |
|
Ornamen pada badan candi |
Candi Pringapus mengingatkan kita pada candi-candi yang ada di Dataran
Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo dan Candi Gegongsongo di Desa Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Bentuknya hamper sama,
Kebetulan ketiga komplek candi ini berada di kawasan yang berdekatan,
sehingga memiliki banyak kesamaan, baik dalam bentuk maupun kebudayaan
masyarakat saat itu.
No comments:
Post a Comment